Mendirikan toko bangunan merupakan salah satu cara berbisnis dengan keuntungan dan prospek yang besar.
Anda bisa mendirikan usaha toko bangunan di daerah-daerah yang strategis, dengan penyesuaian produk agar sejalan dengan kebutuhan masyarakat di sekitar toko.
Peluang dan analisa usaha toko bangunan pun sangat penting jika Anda memulai bisnis ini.
Peluang Usaha Toko Bangunan
Lantaran modal yang cukup besar, maka Anda harus pandai dalam menganalisis peluang yang dimiliki bisnis ini.
Hal itu dapat dikatakan bisnis ini berprospek cukup besar karena setiap orang akan membutuhkan bahan bangunan untuk membangun ataupun sekadar memperbaiki rumah.
Produk yang disediakan juga harus sesuai.
Sebagai contoh, jika daerah sekitar Anda tidak terlalu banyak pembangunan, maka Anda bisa menyediakan produk seperti peralatan rumah tangga, semen eceran, dan alat pertukangan sederhana.
Analisa Usaha Toko Bangunan
1. Modal Awal Usaha Toko Bangunan
- Transportasi
Jenis kendaraan bermotor yang digunakan, bisa disesuaikan dengan skala bisnis Anda.
Untuk bisnis pemula, Anda bisa menggunakan sepeda motor roda 3, dengan biaya sebesar Rp15 juta.
Untuk skala besar, Anda memerlukan mobil box dengan kisaran harga Rp150 juta.
Selain pembelian kendaraan, biaya yang akan keluar adalah biaya pemeliharaan.
Pada kendaraan toko bangunan, usahakan lebih sering karena akan melakukan pekerjaan yang cukup berat.
Biaya pemeliharaan ini bisa bervariasi, misalnya Rp500.000 per tahun.
- Operasional
Biaya operasional toko bangunan mulai dari listrik, air, dan peralatan jual beli.
Biaya ini dapat dimisalkan sebesar Rp250.000 per bulan, dengan asumsi toko hanya buka sampai sore, sehingga tidak banyak menggunakan listrik dan air.
- Tenaga Kerja
Salah satu faktor penting dalam menjual bahan bangunan adalah tenaga kerja.
Anda sebagai pemilik bisnis bisa bekerja sebagai kasir sekaligus pramusaji, sedangkan pekerjaan berat bisa dilakukan oleh karyawan Anda.
Gaji karyawan sangat bergantung pada letak toko Anda.
Sebagai asumsi, bisnis ini terletak di daerah Jawa Tengah dengan rata-rata penghasilan Rp1.800.000 per bulan.
Jika Anda mempekerjakan 2 karyawan, maka berarti Anda harus mengeluarkan Rp3.600.000 per bulan.
Dengan demikian, total biaya yang Anda keluarkan dalam satu tahunnya adalah Rp1,5 juta (nilai penyusutan sepeda motor selama 15 tahun dan biaya pemeliharaan), Rp3 juta (biaya operasional), Rp43,2 juta (biaya tenaga kerja).
Total biaya tersebut adalah Rp47,7 juta per tahun.
2. Keuntungan
Satu-satunya sumber pendapatan untuk bisnis toko bangunan adalah keuntungan hasil penjualan.
Saat memulai bisnis, pastikan Anda mempunyai target keuntungan yang semakin meningkat.
Total keuntungan yang Anda dapatkan, minimal harus sama dengan total biaya yang dikeluarkan.
Dalam satu tahun, total biaya diluar biaya pembelian produk adalah Rp47,7 juta.
Oleh sebab itu, Anda harus mendapatkan keuntungan dengan jumlah yang lebih besar atau sama dengan nilai tersebut.
Hal ini dapat menjadi sebuah motivasi dalam mengembangkan bisnis.
Keuntungan adalah selisih antara penerimaan dan total biaya yang dikeluarkan.
Sebagai contoh, Anda menjual produk senilai Rp5 juta per hari, dengan keuntungan 5%.
Dalam satu bulan, Anda akan mendapatkan omzet Rp165 juta dan keuntungan Rp8,25 juta.
3. Balik Modal
Balik modal adalah kondisi Anda mendapatkan keuntungan total yang bernilai sama dengan modal awal yang telah Anda dapatkan.
Sebagai gambaran, toko Anda dalam 1 tahun mendapatkan omzet Rp1,98 miliar dengan keuntungan Rp99 juta.
Nilai keuntungan tersebut masih harus dikurangi total biaya, sehingga keuntungan bersih sebesar Rp51,3 juta per tahun.
Total biaya operasional selama 1 tahun adalah sekitar Rp49,2 juta, ditambah modal awal transportasi Rp15 juta, sehingga menjadi Rp64,2 juta.
Oleh karena itu, Anda akan mengalami balik modal dalam jangka waktu 2 tahun, dengan asumsi hasil penjualan, keuntungan, dan biaya sama dengan permisalan di atas.
Tentu hal ini adalah perkiraan kasar, karena ada beberapa variabel yang tidak diikutkan.
Keuntungan yang diperoleh tentu sebanding dengan risiko yang harus ditanggung.
Poin terpenting dalam menjalani bisnis ini adalah pelayanan yang cepat, harga yang murah, dan bisa menyediakan refund untuk produk tertentu.
Hal ini tentu akan memengaruhi persepsi konsumen dalam memilih bisnis Anda.
Nah, Demikian ulasan lurus.id tentang analisa usaha toko bangunan, semoga bermanfaat.
Jangan lupa dibagikan ya!