Bisnis hidroponik bisa dikatakan sebagai bisnis dengan cara budidaya tanaman yang hanya mengandalkan manfaat dari air.
Pada intinya, hidroponic merupakan budidaya tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam.
Usaha sayuran hidroponik ini juga tidak memerlukan tenaga terlalu besar, bahkan bisa Anda lakukan sendiri.
Alasan Kenapa Harus Bisnis Hidroponik Rumahan Menjanjikan
Selain mudah dikembangkan, segala informasi seputar sistem hidroponik mudah didapatkan di internet.
Mulai dari pengertian dasar, peralatan yang dibutuhkan hingga berbagai bibit tanaman yang bisa digunakan. Inilah salah satu alasan mengapa Anda harus memulai usaha rumahan satu ini.
Penanaman sistem hidroponik juga tidak memerlukan tempat yang terlalu luas.
Wadah tempat menanamnya pun bisa menyesuaikan dengan tempat dan kebutuhan sesuai jenis tanaman.
Anda bahkan bisa membuat model penataan bersusun asal masih mendapatkan distribusi sinar matahari yang cukup.
1. Prospek bisnis hidroponik
Perlu Anda ketahui, peluang pasar tanaman hidroponik terbilang cukup tinggi. Sayuran hidroponik sangat dicari oleh konsumen karena bebas pestisida dan memiliki kadar nutrisi yang terjaga dengan baik.
Bukan hanya itu saja, selain untuk dikonsumsi, tanaman hidroponik juga bisa dijual sebagai hiasan atau bahkan pembibitan. Anda tinggal memilih jalur mana yang akan Anda pilih untuk menjadikannya pundi-pundi uang.
2. Analisa usaha hidroponik
Sebelum membahas tentang analisa usaha hidroponik, Anda perlu memahami lebih dulu asumsi-asumsi sebagai berikut:
- Kebun sayur hidroponik dibangun tanpa sistem greenhouse.
- Tanaman yang ditanam adalah pakcoy.
- Luas lahan kurang lebih 150 m2 dan lahan instalasi 100 m2 dengan model membentuk huruf A bertingkat.
- Jumlah lubang setiap m2 sekitar 112 lubang dengan jarak tanam kurang lebih 15 cm.
- Jumlah populasi sekitar 11.200 tanaman.
- Waktu budidaya sekitar 28 hari.
- Asumsi terdapat 16 bonggol pakcoy per kg.
- Asumsi tingkat kerusakan sebesar 10% dengan hasil panen sebanyak 650 kg.
- Harga sayuran hidroponik berupa pakcoy di pasaran kurang lebih Rp 50.000 per kg.
- 2000 benih pakcoy dengan tingkat pertumbuhan sekitar 70%-80%.
- Pakcoy dikemas dalam sebuah wadah plastik berbobot 25 gr per pak yang berarti ada sekitar 2.520 bungkus per panen.
a. Modal awal
Bangunan semi permanen 25 m | Rp 10.000.000 |
Instalasi listrik 2200 watt | Rp 1.500.000 |
Instalasi hidroponik tingkat 100 m2 | Rp 40.000.000 |
Instalasi meja semai | Rp 2.700.000 |
Pompa sirkulasi | Rp 5.280.000 |
Pompa air jet pump | Rp 2.000.000 |
Tangki air | Rp 3.000.000 |
Jaringan utilitas | Rp 1.000.000 |
Pemasangan instalasi | Rp 1.000.000 |
Keranjang plastik besar (5 x Rp 100.000) | Rp 500.000 |
Peralatan lainnya | Rp 500.000 |
Timbangan meja | Rp 100.000 |
Total modal awal | Rp 67.580.000 |
b. Biaya operasional
Biaya tetap
Sewa lahan 150 m2 | Rp 1.000.000 |
Transportasi | Rp 2.500.000 |
Gaji karyawan | Rp 5.000.000 |
Listrik dan air | Rp 750.000 |
Penyusutan bangunan masa pakai 10 tahun | Rp 95.833 |
Penyusutan instalasi masa pakai 5 tahun | Rp 916.333 |
Penyusutan peralatan masa pakai 3 tahun | Rp 31.944 |
Sub total | Rp 10.924.110 |
Biaya variabel
Benih pakcoy Rp 35.000 x 8 bungkus | Rp 280.000 |
Rockwool Rp 20.000 x 56 pcs | Rp 1.120.000 |
Nutrisi Rp 35.000 x 32 botol | Rp 1.120.000 |
Kemasan + label Rp 1.100 x 2.520 pak | Rp 2.772.000 |
Sub total | Rp 5.292.000 |
Jadi total biaya operasionalnya adalah Rp 10.924.110 + Rp 5.292.000 = Rp 16.216.110
c. Omzet atau pendapatan
Penjualan pakcoy sebanyak 630 kg x Rp 50.000 = Rp 31.500.000
d. Keuntungan
Keuntungan bisnis hidroponik bisa dihitung dengan rumus sebagai berikut:
= total omzet – biaya operasional
= Rp 31.500.000 – Rp 16.216.110
= Rp 15.283.890
e. BEP
Untuk volume produksi:
= total biaya operasional : harga rata-rata
= Rp 16.216.110 : Rp 50.000
= 324 kg
Artinya, titik balik modal tercapai bila total produksi pakcoy mencapai 324 kg.
Untuk harga produksi
= total biaya operasional : volume rata-rata
= Rp 16.216.110 : 630 kg
= Rp 25.740
Artinya, titik balik modal bisa tercapai jika harga jual pakcoy Rp 25.740 per kg dengan asumsi panen 630 kg.
Selain perhitungan di atas, Anda pun bisa memulai usaha hidroponik ini dengan modal kecil, tentunya dengan skala kecil pula.
Dengan hanya menggunakan modal dibawah 5 juta saja Anda sudah bisa memulainya.
Cara memulai bisnis hidroponik
1. Riset kompetitor
Melakukan riset dapat memberi Anda insight tentang apa saja yang dilakukan oleh kompetitor untuk mengoptimalisasi bisnis yang dijalankan. Meskipun, Anda hanya mengetahui sebatas hasil jadinya, bukan pada proses. Dengan cara tersebut, Anda tetap tidak mengetahui bagaimana mereka bekerja atau bagaimana mereka mengelola sumber daya manusia yang dimiliki.
2. Menentukan target market
Langkah berikutnya sebelum memulai bisnis hidroponik adalah menentukan target market. Anda bisa menggambarkan sosok calon konsumen dengan berdasar pada ciri fisik, demografi, dan lain sebagainya. Demografi merupakan ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan. Pastinya, dengan data yang spesifik, target market Anda pun bisa jadi lebih unik.
3. Mempersiapkan dan menentukan lokasi usaha
Lokasi adalah faktor terpenting yang harus Anda perhatikan dalam memulai suatu bisnis hidroponik. Pasalnya, lokasi yang strategis menjadi hal paling berpengaruh dalam kesuksesan bisnis itu sendiri. Memilih tempat dengan akses jalan cukup besar, memiliki lahan parkir yang luas, dan ramai dilalui orang maupun kendaraan sangatlah penting untuk dijadikan pertimbangan.
4. Mempersiapkan modal usaha
Modal usaha yang dibutuhkan untuk hidroponik memang terbilang besar. Namun, Anda tetap bisa mendapatkan modal tersebut dengan cara menyisihkan dana dari pendapatan dan dikumpulkan hingga mencapai jumlah yang diinginkan. Tentu saja, menyisihkan atau menabung ini memang memerlukan waktu cukup lama.
Selain itu, Anda juga bisa menjalin kerjasama dengan pihak lain yang pastinya bisa membantu untuk memberikan tambahan dana dalam mewujudkan bisnis tersebut.
5. Mempersiapkan sarana, alat, dan bahan
Hidroponik termasuk salah satu bisnis yang memerlukan banyak sarana, alat, dan juga bahan. Oleh sebab itu, Anda wajib mempersiapkan semua peralatan produksi terlebih dulu sebelum memulai bisnis ini. Sifat dari peralatan ini harus ada dan mandatory. Sebab, jika peralatan ini tidak ada, maka Anda tidak akan bisa melakukan proses produksi.
Pastikan semua peralatan utama dalam kondisi prima dan jika ada kerusakan, Anda harus memiliki alternatif penggantinya sehingga jadwal produksi Anda tidak terganggu. Pilih peralatan yang terbaik yang bisa Anda sediakan, namun tetap sesuaikan dengan anggaran dan budget yang dimiliki.
6. Menetapkan harga jual
Bagi pengusaha yang berpengalaman, mungkin menentukan harga jual tidak pernah jadi masalah. Namun, untuk pengusaha yang baru berkecimpung dalam satu bidang, apalagi hidroponik, tentu menjadi perkara yang tidak mudah.
Cara paling tepat adalah mengetahui harga produk di pasaran. Sesuaikan harga tersebut dengan target market Anda. Jangan sampai harga yang ditetapkan terlalu tinggi ataupun terlalu rendah agar Anda tidak merugi.
7. Promosi dan pemasaran
Membangun suatu usaha pasti memiliki sangat banyak tantangan yang harus ditaklukan oleh para wirausahawan. Salah satunya adalah cara memasarkan produk yang semakin beragam sehingga promosi atau mengiklankan suatu produk kini telah menjadi suatu keharusan untuk mendukung usaha.
Begitu juga halnya dengan bisnis hidroponik. Anda tetap memerlukan suatu strategi promosi dan pemasaran yang mumpuni. Ada banyak cara yang bisa Anda tempuh, mulai dari memanfaatkan media sosial seperti, Facebook, Instagram, atau Google Bisnisku. Anda juga bisa menambahkan promosi yang sifatnya offline seperti, brosur ataupun spanduk.
8. Scale up
Ketika jumlah pegawai Anda sudah mencapai 150 orang atau lebih, maka itu adalah pertanda yang pasti untuk segera melakukan scale up. Tentu saja, scale up dilakukan agar keuntungan bisnis yang Anda peroleh bisa terus meningkat dengan skala usaha yang terus meluas.
Demikian informasi seputar bisnis hidroponik menurut lurus.id yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang ingin memulai usaha hidroponik. Selamat mencoba.
Jangan lupa dibagikan ya!