Memiliki bisnis kos kosan sangatlah menggiurkan, meski umumnya biaya pembuatan kos kosan terbilang besar.
Namun, penghasilan yang bisa Anda peroleh akan cepat berputar, Apalagi jika kos-kosan Anda berada di daerah universitas ataupun perkantoran.
Lantas dengan menjalankan bisnis kos kosan apakah menguntungkan? Berikut penjelasan lengkapnya.
Alasan mengapa harus bisnis kos kosan
Usaha kos kosan bisa dijalankan hanya dengan memanfaatkan kamar di rumah yang mungkin tidak terpakai atau berpenghuni.
Anda juga bisa membangun rumah kost baru jika memang budget yang dimiliki mencukupi.
Sebagai usaha jangka panjang, Anda bisa mendapatkan penghasilan yang bakal terus mengalir sekaligus menikmati keuntungan dari terus naiknya nilai tanah.
Apalagi, pengelolaan usaha kos tidak begitu rumit, bahkan bisa juga dilakukan oleh seorang pemula sekalipun.
1. Prospek bisnis kos kosan
Semakin menjanjikannya peluang kerja dan fasilitas pendidikan di kota besar, belum sepenuhnya dibarengi dengan kehadiran tempat tinggal yang terjangkau.
Bahkan, banyak masyarakat yang terancam tidak mampu memiliki rumah.
Hal ini tentu saja jadi prospek usaha yang menjanjikan bagi Anda jika memutuskan untuk terjun di bisnis kos-kosan.
2. Analisa usaha kos kosan
Untuk memudahkan Anda, perhitungan di bawah ini akan dibuat berdasarkan pembangunan kamar kos satu kamar.
Setelah itu, tergantung pada Anda ingin memiliki kos-kosan dengan berapa kamar. Sesuaikan saja dengan kebutuhan dan budget yang tersedia.
Jadi, misalkan Anda ingin memiliki kos-kosan di atas tanah seluas 4 x 5 m dan tentu Anda juga harus menyisakan lahan untuk fasilitas jalan dan lahan parkir.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menghitung biaya bangun kos-kosan per m2 sesuai lokasi tanah dan waktu pembangunannya.
Misalkan, perkiraan biaya membangun kamar kos per m2 adalah Rp 3 juta termasuk ongkos material dan upah tenaga kerja.
Biaya membeli tanah 4 x 5 m atau luas tanah 20 m2, jika harga tanah per meter adalah Rp 1 juta, maka harga yang harus dibayar sekitar Rp 20 juta.
Namun, apabila Anda telah memiliki lahan yang tidak digunakan, maka tentu saja modal awal yang diperlukan itu kecil atau tidak terlalu besar.
Sementara luas bangunan kamar kos yang akan dibangun adalah 3 x 4 m = 12 m2.
Jadi, biaya pembangunan tiap 1 kamar kos
= luas m2 x harga per m2
= 12 m2 x Rp 3.000.000
= Rp 36.000.000.
Untuk biaya lain-lain, seperti perlengkapan kos, taman, perizinan, dan parkir sebesar Rp 5 juta.
Rinciannya seperti ini:
a. Modal awal
Biaya pembangunan 1 kos (12 m2 x Rp 3.000.000) | Rp 36.000.000 |
Peralatan dan perlengkapan (one time) | Rp 5.000.000 |
Total | Rp 41.000.000 |
Apabila Anda berencana untuk memiliki 10 kamar, maka total modal awal yang harus Anda siapkan sekitar Rp 360.000.000 + Rp. 5.000.000 = Rp. 365.000.000
Perhitungan di atas, hanya dibuat berdasarkan asumsi saja. Apabila Anda mempraktikkan hitungannya, maka sesuaikan dengan kondisi yang ada di wilayah lingkungan Anda.
b. Biaya operasional
Air per kamar Rp 30.000 x 10 | Rp 300.000 |
Listrik Token | Bayar Sendiri |
Biaya perbaikan (cat, pompa air, keran air, dsb) | Rp 500.000 |
Total biaya operasional | Rp 800.000 |
c. Omzet atau pendapatan
Harga sewa per kamar Rp 650.000 per bulan x 10 = Rp 6.500.000
d. Keuntungan
Rp 6.500.000 – Rp 800.000 = Rp 5.700.000.
Jadi, keuntungan yang bisa Anda peroleh setiap bulannya dari 10 kamar kos sebesar Rp 5.700.000.
e. BEP
Dari nominal di atas, Anda bisa mengetahui jumlah BEP-nya dengan cara menghitung modal usaha awal dibagi keuntungan yang didapat.
Jadi, Rp 365.000.000 / Rp 5.700.000 = 64 bulan atau 5,3 tahun
Cara memulai bisnis kos kosan
1. Riset kompetitor
Kompetitor bisa Anda jadikan referensi untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat. Perhatikan saja strategi apa yang telah mereka lakukan dan berhasil, serta strategi apa yang gagal. Perhatikan juga apa yang sedang menjadi tren, misalnya fasilitas yang diberikan atau desain kos yang ditawarkan.
2. Menetapkan target market
Lama masa sewa jadi salah satu poin penting yang bisa membantu Anda menentukan siapa target pasar yang tepat untuk bisnis kos ini.
Durasi sewa harian dan mingguan, membuat kos Anda dicari para backpacker yang ingin liburan hemat atau orangtua mahasiswa yang ingin mengunjungi anaknya.
Sementara sewa kost bulanan dan tahunan cukup fleksibel untuk Anda tawarkan pada pekerja kantoran, pasutri, ataupun mahasiswa.
3. Menentukan lokasi usaha
Lokasi kos-kosan yang strategis adalah aspek paling penting dalam memulai bisnis ini.
Terbukti banyaknya orang yang memang cari kosan dengan lokasi terbaik dan tidak jauh dari lokasi aktivitasnya sehari-hari.
Selain itu, dalam memilih lokasi rumah kos, Anda wajib memiliki perencanaan yang jelas mengenai pangsa pasar yang ingin dituju.
Jika Anda menargetkan pangsa pasar mahasiswa, maka lokasi kos yang ideal adalah yang berada di dekat kampus.
Namun jika Anda ingin memulai usaha kos untuk karyawan, maka pilihlah lokasi kos yang berada di sekitar area perkantoran atau pusat perbelanjaan.
4. Mempersiapkan modal
Hal utama yang harus Anda siapkan sebelum memulai usaha kos kosan adalah modal awal.
Modal untuk mendirikan kos-kosan bisa berasal dari dana pribadi maupun dana orang lain, seperti keluarga, teman, ataupun bank.
Jika Anda ingin membangun kos dengan memanfaatkan dana dari keluarga dan teman, ada dua skema yang bisa Anda gunakan.
Pertama dengan cara meminjam uang dan kedua dengan cara kongsi atau kerja sama
Apabila Anda ingin memanfaatkan dana dari bank, maka pilihan yang terbaik adalah dengan cara KPR.
Namun pilihan terbaik adalah memanfaatkan dana pribadi.
5. Mempersiapkan sarana, alat dan bahan
Desain rumah kos ternyata sangat memengaruhi keputusan konsumen saat memilih kos-kosan yang tepat.
Jadi, alangkah baiknya jika Anda membuat tampilan luar rumah yang modern, minimalis, dan nyaman agar konsumen terpikat.
Setelah mereka terpesona dengan fasad ataupun pagar rumah kos Anda, selanjutnya buat mereka jatuh cinta dengan penampilan interiornya.
Rawat bangunan kos dengan baik agar jauh dari kesan kotor dan horor.
Ketersediaan fasilitas kos juga jadi salah satu bahan pertimbangan konsumen.
Sebaiknya, sesuaikan fasilitas dengan target market yang Anda tuju.
Jika target market Anda adalah mahasiswa, maka berikan fasilitas standar seperti meja, kursi, lemari, tempat tidur, dan pilihan AC/non AC.
Namun, jika usaha kos kosan Anda ditargetkan untuk kalangan eksekutif ataupun ekspatriat, maka sebaiknya beri fasilitas yang lebih lengkap.
Mulai dari kamar mandi dalam, AC, water heater, WiFi, peralatan gym, ataupun layanan TV berlangganan.
6. Penetapan harga sewa
Sebelum menetapkan harga sewa, sebaiknya lakukan riset pasar terlebih dahulu
Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah dalam memberikan penawaran harga kepada calon konsumen.
Sesuaikan juga dengan lokasi dan fasilitas yang diberikan.
7. Promosi dan pemasaran
Untuk menjaring calon konsumen atau penyewa, Anda perlu melakukan sejumlah strategi promosi dan pemasaran.
Jangan hanya mengandalkan metode dari mulut ke mulut saja.
Ada beragam cara yang bisa Anda lakukan untuk mempromosikan bisnis kos kosan ini.
Salah satu cara paling murah dan efektif adalah dengan memasang iklan di internet melalui berbagai media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Google Bisnisku.
Dengan demikian, Anda bisa menjangkau calon penyewa yang lebih luas, bahkan mereka yang masih berada di luar kota.
Anda juga bisa memasang spanduk atau banner terima kos di bagian depan bangunan kos kosan tersebut untuk memudahkan calon konsumen.
8. Scale up
Hindari mengerjakan segala sesuatu sendiri.
Jika kondisi keuangan bisnis kos kosan Anda memungkinkan, maka sebaiknya cari pegawai atau asisten untuk mengelola kos tersebut.
Delegasikan hal-hal kecil pada pegawai Anda dan fokuslah pada hal-hal yang lebih penting.
Nah demikian ulasan lengkap terkait analisa usaha kos kosan menurut lurus.id.
Jangan lupa dibagikan ya!
Artikelnya bagus kak.