Budidaya jamur adalah salah satu potensi bisnis yang sangat menjanjikan apabila dikembangkan di daerah yang beriklim tropis, seperti Indonesia.
Modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha ini pun tergolong murah sehingga Anda tidak perlu repot untuk mengembangkannya.
Namun, ada bagian sulit yang perlu Anda ketahui lebih dulu sebelum menjalankan budidaya jamur tiram ini, yaitu pembuatan baglog.
Pada dasarnya, baglog merupakan media tanam yang sebelumnya telah melewati proses inokulasi dengan bibit jamur berkualitas.
Ini Alasan kenapa harus usaha jamur tiram
Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan oleh masyarakat secara luas.
Pasalnya, cara menanam jamur ini sangat mudah dan bisa diolah menjadi berbagai macam jenis makanan dengan rasa yang lezat setelah panen.
Jadi tak heran, jika kebutuhan para pebisnis akan jamur tiram pun kian meningkat yang membuat potensinya semakin menggiurkan untuk dikembangkan.
1. Prospek usaha jamur tiram
Budi daya jamur tiram termasuk dalam jenis usaha modal kecil dengan untung besar.
Anda cukup menyediakan modal sekitar Rp 20 jutaan saja untuk memulai usaha ini sebagai usaha sampingan.
Cukup dengan komitmen dan konsistensi yang tiada batas, dijamin bisnis jamur tiram ini mampu mendatangkan omzet yang luar biasa.
2. Analisa usaha
a. Modal awal
Sprayer hama Rp 500.000
Mesin perajang kayu Rp 10.000.000
Renovasi tempat Rp 6.000.000
Mesin Press Baglog Rp 4.000.000
Kumbung Rp 1.500.000
Baglog Rp 1.500.000
Wadah panen Rp 100.000
pisau, gunting, Cutter Rp 150.000
Paranet Rp 350.000
Promosi dan pemasaran (website, banner, dsb) Rp 1.000.000
Total modal awal Rp 25.100.000
b. Biaya operasional
Bibit jamur Rp 3.000.000
Serbuk gergaji Rp 1.000.000
Karet Rp 250.000
Kantong plastik Rp 750.000
Obat hama Rp 500.000
Bekatul Rp 900.000
Kapur Dolomit Rp 100.000
Gaji karyawan 2 orang @ Rp 1.500.000 Rp 3.000.000
Listrik dan air Rp 250.000
Transportasi Rp 100.000
Total biaya operasional Rp 9.850.000
c. Omzet atau pendapatan
Jika diasumsikan rata-rata penjualan per hari sebanyak 100 kg jamur tiram dengan harga per kg Rp 10.000, maka omzet yang didapatkan sebagai berikut:
= 100 kg x Rp 10.000 x 30 hari
= Rp 30.000.000
d. Keuntungan
Dari perhitungan omzet di atas, bisa diketahui keuntungannya sebagai berikut:
Omzet – biaya operasional = Rp 30.000.000 – Rp 9.850.000 = Rp 20.150.000.
e. Break Even Point
Dari perhitungan di atas, titik imbal balik modal sebagai berikut:
Modal awal : keuntungan
= Rp 25.100.000 : Rp 20.150.000
= 1,24 bulan = 37 hari.
Analisa usaha jamur tiram di atas dibuat dengan asumsi lokasi usaha berada di rumah Anda yang hanya membutuhkan sedikit renovasi.
Sesuaikan saja perhitungan di atas dengan kebutuhan dan budget yang Anda miliki.
Cara memulai usaha jamur tiram
1. Riset kompetitor
Ketahuilah, kompetitor bisa jadi referensi strategi pemasaran yang potensial.
Dengan melakukan riset kompetitor, Anda bisa mengamati strategi apa yang berhasil dilakukan oleh mereka.
Begitu juga dengan sebaliknya.
Rekam jejak kompetitor ini bisa Anda gunakan untuk memprediksi peluang bisnis yang digeluti.
Prediksi tersebut bisa diperkuat lagi dengan pengalaman bisnis Anda sendiri sehingga dapat ditentukan cara pemasaran yang sesuai.
2. Menentukan target market
Salah satu cara tepat untuk menaikkan angka penjualan adalah memperoleh pembeli sebanyak mungkin.
Untuk mewujudkannya, Anda perlu melakukan strategi pemasaran yang tepat.
Namun sayangnya, pemasaran yang dilakukan tidak selalu bisa memberikan hasil yang maksimal hanya karena Anda salah menentukan target marketnya.
Oleh sebab itu, sesuaikan target market Anda dengan produk yang ingin ditawarkan.
Selain itu, memahami perilaku konsumen juga terbilang penting.
Perilaku konsumen ini biasanya meliputi bagaimana cara mereka berbelanja, barang apa saja yang dibeli, dan apa tujuan mereka berbelanja.
Ketahui juga tipe-tipe konsumen Anda, apakah mereka tipe yang suka membeli secara online atau datang langsung ke toko.
Dengan mengetahui informasi ini, Anda bukan hanya bisa menentukan target pasar tapi juga mampu melakukan upaya peningkatan untuk memberikan pelayanan secara maksimal.
3. Mempersiapkan dan menentukan lokasi usaha
Sebenarnya, cara budidaya jamur tiram tidak terlalu sulit.
Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam bisnis satu ini.
Salah satunya adalah kebersihan lingkungan atau lokasi budidaya jamur tiram itu sendiri.
Cara paling mudah agar budidaya jamur tiram bisa meraih kesuksesan adalah dengan merawat dan memastikan kebersihan lokasi usahanya.
Hal ini penting untuk dilakukan agar jamur tiram bisa tumbuh baik dan sehat.
Perlu Anda ketahui, jamur tiram sangat rentan dengan segala bentuk kotoran dan kelembapan udara yang tinggi.
Apabila Anda memang berniat memulai usaha satu ini, usahakan memilih lokasi usaha budidaya yang jauh dari kandang ternak ataupun tempat pembuangan sampah.
4. Mempersiapkan modal usaha
Sebelum memulai usaha jamur tiram, Anda sudah pasti memerlukan modal usaha.
Selain dari uang pribadi, modal tersebut bisa Anda dapatkan dari patungan bersama mitra bisnis atau sumber pendanaan lainnya.
Mulai dari pinjaman bank hingga investor.
5. Mempersiapkan sarana, alat, dan bahan
Ada beberapa sarana dan peralatan yang perlu Anda siapkan terlebih dulu sebelum memulai budidaya jamur tiram. Pertama adalah menyediakan rak baglog.
Perlengkapan satu ini berfungsi untuk menyimpan beberapa bibit jamur tiram layaknya rak.
Tak hanya untuk mempermudah penyimpanan, rak ini juga berguna dalam proses panen jamur nantinya.
Selanjutnya adalah membuat kumbung atau rumah jamur tiram yang luasnya disesuaikan dengan lokasi usaha.
Kumbung sangat dibutuhkan apabila Anda membuka usaha jamur tiram di luar rumah.
Pastikan kumbung dalam keadaan bersih untuk menjaga pertumbuhan jamur tiram agar lebih maksimal dan tetap sehat.
Berikutnya yang perlu Anda siapkan adalah media tanam atau membuat baglog.
Ada banyak media tanam yang bisa Anda pilih sesuai kondisi lingkungan sekitar, seperti misalnya sekam, serbuk gergaji, substrat kayu, dan lainya.
Terakhir, menyediakan bibit jamur yang bisa Anda dapatkan melalui dua cara, yaitu membuat bibit secara mandiri atau membelinya.
Membuat bibit jamur secara mandiri cukup mudah. Anda hanya perlu melakukan teknik bibit semai, kultur murni, dan bibit induk.
Namun, sebagai pengusaha jamur tiram pemula, Anda sudah pasti bakal kewalahan dengan pembuatan bibit secara alami tersebut.
Jadi, pilihan paling tepat adalah membeli bibit jamur tiram lengkap dengan baglog.
6. Penetapan harga jual
Menentukan harga jamur atau suatu produk bukanlah hal yang mudah. Apabila Anda salah dalam mengambil keputusan, maka risiko terburuknya adalah kebangkrutan.
Sebenarnya, ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menentukan harga jual jamur tiram agar tidak terjadi kesalahan.
Namun sayangnya, tidak semua cara tersebut bisa diterapkan.
Salah satu faktor yang bisa dijadikan patokan adalah mengamati harga pasar ataupun harga yang ditawarkan kompetitor.
7. Promosi dan pemasaran
Proses promosi, pemasaran, dan penjualan tidak bisa lepas satu sama lain. Ketiga hal tersebut saling berkaitan.
Lantas, bagaimana memasarkan jamur tiram yang efektif dan efisien?
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memasarkan produk jamur tiram ini.
Mulai dari menitipkan di sejumlah warung atau toko sembako dan sayuran, berdagang di pasar tradisional, hingga memasok langsung ke supermarket.
Anda juga bisa menambahkan beberapa media promosi berupa spanduk, brosur, ataupun pamflet untuk menarik lebih banyak konsumen.
Selain itu, manfaatkan juga keberadaan internet untuk mengembangkan bisnis Anda.
Adapun cara pemasaran online ini bisa berupa blog toko online jamur tiram, berjualan melalui marketplace ataupun media sosial seperti, Facebook dan Instagram.
Dengan melakukan pemasaran online seperti ini, pangsa pasar Anda akan jauh lebih luas, bukan hanya daerah sekitar tapi hingga luar kota dan luar negeri.
8. Scale up
Pada masanya, setiap bisnis akan melalui tahap scale up atau tahap berkembang.
Tahap ini dilakukan seiring dengan penambahan jumlah konsumen dan produk yang semakin dikenal secara luas.
Biasanya, scale up ini ditandai dengan adanya penambahan jumlah karyawan hingga diversifikasi produk dengan tujuan mengejar pertumbuhan bisnis dan menciptakan pasar baru.
Demikian informasi seputar usaha jamur tiram disertai peluang, analisa usaha, dan cara memulainya.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengelola usaha budidaya jamur tiram.
Jangan lupa dibagikan ya!