Usaha fotocopy adalah salah satu bentuk usaha yang membutuhkan kelihaian dalam memilih peluang.
Artinya, bisnis fotocopy seperti ini dapat berjalan lancar jika pelakunya mampu melirik celah yang tepat untuk memulai bisnis tersebut.
Alasan Kenapa Harus Usaha Fotocopy
Kebutuhan masyarakat untuk menduplikasi atau menggandakan suatu dokumen memang tak pernah mati.
Mulai dari kalangan pelajar hingga karyawan pasti membutuhkan jasa fotocopy.
Jadi jangan heran, jika sekarang bisnis ini kian menjamur di berbagai tempat.
Meski alasan ini sering dikatakan sebagai salah satu kelemahan dari bisnis fotocopy, bukan berarti peluang usaha ini sudah tertutup total.
Justru masih ada banyak keuntungan jika Anda jeli melihat dengan lebih seksama.
Sebab, bisnis ini masih terus dibutuhkan dan diprediksi tidak akan pernah kehilangan pasarnya, asal Anda memiliki strategi bisnis yang tepat.
1. Prospek usaha fotocopy
Bisnis fotocopy memang terlihat sederhana dan tidak terlalu bergengsi seperti bisnis rumahan lainnya.
Namun, Anda tidak boleh salah sangka terlebih dulu. Justru, segmen pasar bisnis ini terbilang sangat luas dan mencakup semua kalangan ekonomi.
a. Target market mudah ditemukan
Ketahuilah, ada tiga segmen target market dari bisnis fotocopy ini, di antaranya:
- Pelajar
Semua kalangan pelajar, mulai dari siswa SD, SMP, SMA bahkan hingga mahasiswa pasti tak lepas dari kebutuhan jasa fotocopy.
Segmen pasar ini bahkan menjadi target market utama bisnis fotocopy yang terbilang potensial.
Bahkan, para pelajar juga membutuhkan jasa printing, scan dan perlengkapan ATK.
- Karyawan
Kalangan karyawan, baik instansi pemerintah maupun swasta juga sering membutuhkan jasa fotocopy.
Biasanya, mereka cenderung memilih tempat fotocopy yang paling dekat dengan lokasi kantor.
- Masyarakat umum
Secara umum, masyarakat juga kerap membutuhkan jasa fotocopy.
Mulai dari membuat salinan dokumen penting seperti, KTP, akta kelahiran, dan lain sebagainya.
2. Analisa usaha fotocopy
a. Modal awal usaha
Sama seperti jenis usaha lainnya, untuk memulai bisnis fotocopy, Anda memerlukan modal usaha.
Berikut rincian modal usaha fotocopy dan alat tulis yang harus Anda siapkan.
Mesin fotocopy | Rp 15.000.000 |
Mesin laminating | Rp 575.000 |
Etalase | Rp 700.000 |
Printer | Rp 650.000 |
Komputer | Rp 3.250.000 |
Sewa tempat selama 1 tahun | Rp 10.000.000 |
Belanja ATK | Rp 5.000.000 |
Perlengkapan usaha (meja dan kursi) | Rp 500.000 |
Pemotong kertas | Rp 250.000 |
Total keseluruhan modal awal | Rp 35.925.000 |
b. Biaya operasional
Gaji 1 orang pegawai | Rp 2.500.000 |
Listrik | Rp 500.000 |
Kertas fotocopy | Rp 3.000.000 |
Tinta dan toner | Rp 200.000 |
Sparepart | Rp 150.000 |
Lain-lain | Rp 500.000 |
Total biaya operasional per bulan | Rp 6.850.000 |
Jika Anda ingin memulai bisnis fotocopy, maka modal yang harus disiapkan sekitar Rp 35.925.000 + Rp 6.850.000 = Rp 42.775.000.
Perhitungan ini masih bersifat kasar dan bisa disesuaikan dengan situasi serta kebutuhan tertentu.
Misalnya, jika modal belum mencukupi, Anda bisa membeli mesin fotocopy mini yang lebih murah sebelum membeli mesin yang lebih besar.
Mengingat, harga mesin fotocopy saat ini memang terbilang cukup mahal.
c. Omzet pendapatan
Jika diasumsikan omzet dalam satu hari dengan perhitungan sebagai berikut:
- Fotocopy sebanyak 1 rim per hari dengan tarif Rp 200 per lembar, maka 1 rim x 500 lembar x Rp 200 = Rp 100.000.
- Print atau percetakan sebanyak ½ rim per hari dengan tarif Rp 1000 per lembar, maka ½ rim x 500 lembar x Rp 1000 = Rp 250.000.
- Jasa jilid 5 buku dengan tarif Rp 5.000, maka 5 buku x Rp 5.000 = Rp 45.000.
- Keuntungan dari penjualan ATK Rp 25.000
Total omzet per hari Rp 100.000 + Rp 250.000 + Rp 45.000 + Rp 25.000 = Rp 420.000
Total omzet per bulan Rp 420.000 x 26 hari (asumsi libur 4 hari) = Rp 10.920.000
d. Keuntungan
Untuk menghitung keuntungan dari bisnis fotocopy ini, maka Anda harus mengurangi jumlah total omzet dengan biaya operasional per bulan.
Jadi, Rp 10.920.000 – Rp 6.850.000 = Rp 4.070.000
e. Break event point (BEP)
Dari nominal di atas, bisa kita ketahui jumlah BEP nya dengan cara menghitung modal awal dibagi keuntungan.
Jadi, Rp 35.925.000 / Rp 4.070.000 = 8,82 bulan = 268 hari.
Dari perhitungan tersebut diketahui, bahwa Anda akan mencapai titik balik modal tidak lebih dari satu tahun.
Cara Memulai Usaha Fotocopy
1. Menentukan lokasi yang tepat dan strategis
Salah satu faktor agar bisnis yang dijalankan mampu meraup sukses adalah lokasi.
Perlu Anda ketahui, bidang bisnis fotocopy termasuk jenis usaha yang segmented.
Oleh sebab itulah, para pebisnis menilai, cara membuka usaha fotocopy yang paling tepat adalah dengan memilih lokasi usaha terbaik.
Seperti misalnya, dekat area sekolah, instansi, perkantoran, dan lain sebagainya.
Pasalnya, area-area ini merupakan target market yang cukup besar ketimbang menyasar target perorangan.
2. Riset produk
Semakin lengkap dan beragam barang yang akan dijual, maka akan semakin banyak pula pelanggan yang datang.
Kelengkapan ini juga bisa membuat konsumen berbelanja lebih banyak barang dalam satu tempat. Mulai dari buku, pensil, penggaris, dan lain sebagainya.
Tak hanya itu saja, Anda juga bisa melakukan riset produk yang dijual oleh kompetitor di sekitar lokasi usaha Anda.
Hal ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi konsumen berdasarkan kuantitas barang yang dijual.
Dengan cara ini pula, Anda juga tahu benda-benda apa yang paling banyak dibutuhkan konsumen.
3. Riset harga
Ada baiknya, sebelum Anda benar-benar menggeluti bisnis fotokopi, Anda harus melakukan riset harga terlebih dulu.
Riset harga cukup mudah dilakukan. Anda hanya perlu mengamati, meniru, dan memodifikasi harga para kompetitor.
Jangan ragu untuk turun ke lapangan dan mengunjungi bisnis fotokopi yang ada di sekitar Anda.
Dengan demikian, Anda bisa memberikan penawaran harga terbaik bagi para konsumen.
4. Melakukan pelayanan maksimal
Percayalah, baik atau tidaknya pelayanan yang diterima oleh konsumen sangat berpengaruh pada kelancaran bisnis Anda.
Pelayanan yang baik tak hanya sekadar menerima pesanan konsumen dengan ramah, tapi juga kecepatan dalam menyediakan kebutuhan konsumen.
5. Manajemen tata letak
Alangkah baiknya, jika Anda mendesain interior bangunan usaha agar memudahkan calon konsumen saat menjelajah ke seluruh area toko.
Arahkan konsumen untuk melihat ke bagian etalase produk sehingga mereka bisa lebih leluasa untuk mencari barang yang diinginkan.
Dengan begitu, kemungkinan konsumen untuk membeli barang lebih banyak pun jadi kian meningkat.
6. Promosi dan pemasaran
Seperti halnya bisnis di bidang lain, bisnis fotocopy yang Anda jalankan juga memerlukan strategi promosi dan pemasaran yang tepat.
Ada dua jenis promosi yang bisa Anda lakukan, yaitu online dan offline. Tujuan dari promosi ini tentu saja untuk mendapatkan konsumen sebanyak mungkin
Promosi online terbilang cukup penting saat ini, karena sebagian besar orang tak bisa hidup tanpa adanya koneksi internet.
Oleh sebab itu, Anda bisa memanfaatkan beberapa metode promosi online untuk bisnis fotocopy yang sedang dirintis.
Mulai dari menggunakan teknik SEO, memanfaatkan media sosial atau Google Bisnis untuk membantu konsumen menemukan lokasi bisnis Anda.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan promosi secara offline dengan cara mencetak spanduk dan brosur.
7. Scale up
Ketika semua aspek yang telah disebutkan di atas sudah Anda lakukan, maka selanjutnya adalah merekrut karyawan yang kompeten.
Anda harus memastikan bahwa SDM yang Anda pekerjakan mampu menguasai berbagai teknik yang mendukung bisnis fotocopy ini.
Mulai dari mengoperasikan mesin fotokopi, mesin laminating, menjilid, dan mengetahui jenis-jenis ATK.
Jikalau karyawan tersebut belum bisa melakukan hal-hal seperti yang seharusnya, minimal ia memiliki pribadi yang terampil, kreatif dan mau belajar.
Dengan begitu, Anda tak akan kesulitan untuk mengajarkannya beberapa teknik pekerjaan yang telah disebutkan tadi.
Nah, demikian beberapa informasi lurus.id seputar bisnis fotocopy untuk pemula yang perlu Anda ketahui.
Ternyata, cara usaha fotocopy tidak terlalu sulit, bukan?
Jika Anda bisa mengaplikasikan semuanya dengan baik, maka dipastikan bisnis Anda akan cepat berkembang.
Tentunya harus disertai juga dengan niat dan ketekunan. Semoga bermanfaat.
Jangan lupa dishare ya!